Waduk
Kedung Ombo merupakan waduk atau bendungan raksasa yang terletak di tiga
kabupaten yaitu Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Grobogan.
Waduk ini merupakan bendungan besar yang di bangun oleh pemerintah pada tahun
1980 dan selesai serta diresmikan oleh Preside Soeharto pada tahun 1991.
Waduk
Kedung Ombo merupakan peristiwa penolakan penggusuran dan pemindahan lokasi
pemukiman oleh warga karena tanahnya akan dijadikan waduuk. Penolakan warga ini
diakibatkan kecilnya jumlah ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah. Banyak
warga masyarakat yang merasa sangat dirugikan karena rumah dan desa yang mereka
huni harus ditenggelamkan untuk dijadikan daerah genangan air Waduk Kedung
Ombo. Bagi mereka, Waduk Kedung Ombo merupakan cermin ketidakadilan pada masa
pemerintahan Orde Baru, yang antara lain berhubungan dengan ganti rugi tanah
dan pelanggaran hak asasi manusia.
Kawasan
Waduk Kedung Ombo mempunyai area seluas kurang lebih 6.576 Ha yang terdiri dari
lahan perairan seluas 2.830 Ha dan lahan dataran seluas 3.746 Ha. Sekarang,
Pemanfaatan WKO baru sebatas untuk irigasi, PLTA, perikanan, dan yang sekarang
sedang dikembangkan adalah pengembangan potensi WKO di bidang pariwisata.
Keberadaan WKO tidak hanya memberikan manfaat bagi tiga kabupaten yang menjadi
daerah genangannya, namun juga bagi daerah-daerah lain. Sebagai contoh,
daerah-daerah yang mendapatkan pelayanan irigasi dari WKO antara lain Demak,
Kudus, dan Pati. Bahkan air WKO juga melayani sebagian kebutuhan air minum di
Kota Semarang.
Di kawasan Waduk Kedung Ombo, tepatnya di
desa Ngargotirto, telah dibangun arena pacuan kuda dengan lintasan sepanjang
600 meter. Arena pacuan kuda yang diberi nama ‘Nyi Ageng Serang’ itu merupakan
miniatur dari lapangan pacuan kuda Pulo Mas Jakarta. Pada bulan Desember 2006
silam di lokasi tersebut dilangsungkan kejuaraan pacuan kuda tingkat nasional
memperebutkan piala Gubernur Jawa Tengah.
Potensi pengembangan obyek wisata adalah
memperbanyak homestay yang menyatu dengan rumah penduduk, sehingga para
wisatawan dapat tinggal lebih lama di kawasan Waduk Kedung Ombo. Adanya
homestay membuat wisatawan dapat melihat dari dekat kehidupan sehari-hari
masyarakat, dan bahkan menjalani kehidupan seperti penduduk lokal, selang
beberapa waktu.
Sumber :
·
Wikipedia
·
http:waduk-kedung-ombo-sragen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar