Sabtu, 02 Februari 2013

WADUK KEDUNG OMBO


Waduk Kedung Ombo merupakan waduk atau bendungan raksasa yang terletak di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Sragen, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Grobogan. Waduk ini merupakan bendungan besar yang di bangun oleh pemerintah pada tahun 1980 dan selesai serta diresmikan oleh Preside Soeharto pada tahun 1991.
Waduk Kedung Ombo merupakan peristiwa penolakan penggusuran dan pemindahan lokasi pemukiman oleh warga karena tanahnya akan dijadikan waduuk. Penolakan warga ini diakibatkan kecilnya jumlah ganti rugi yang diberikan oleh pemerintah. Banyak warga masyarakat yang merasa sangat dirugikan karena rumah dan desa yang mereka huni harus ditenggelamkan untuk dijadikan daerah genangan air Waduk Kedung Ombo. Bagi mereka, Waduk Kedung Ombo merupakan cermin ketidakadilan pada masa pemerintahan Orde Baru, yang antara lain berhubungan dengan ganti rugi tanah dan pelanggaran hak asasi manusia.
Kawasan Waduk Kedung Ombo mempunyai area seluas kurang lebih 6.576 Ha yang terdiri dari lahan perairan seluas 2.830 Ha dan lahan dataran seluas 3.746 Ha. Sekarang, Pemanfaatan WKO baru sebatas untuk irigasi, PLTA, perikanan, dan yang sekarang sedang dikembangkan adalah pengembangan potensi WKO di bidang pariwisata. Keberadaan WKO tidak hanya memberikan manfaat bagi tiga kabupaten yang menjadi daerah genangannya, namun juga bagi daerah-daerah lain. Sebagai contoh, daerah-daerah yang mendapatkan pelayanan irigasi dari WKO antara lain Demak, Kudus, dan Pati. Bahkan air WKO juga melayani sebagian kebutuhan air minum di Kota Semarang.
Di kawasan Waduk Kedung Ombo, tepatnya di desa Ngargotirto, telah dibangun arena pacuan kuda dengan lintasan sepanjang 600 meter. Arena pacuan kuda yang diberi nama ‘Nyi Ageng Serang’ itu merupakan miniatur dari lapangan pacuan kuda Pulo Mas Jakarta. Pada bulan Desember 2006 silam di lokasi tersebut dilangsungkan kejuaraan pacuan kuda tingkat nasional memperebutkan piala Gubernur Jawa Tengah. 
Potensi pengembangan obyek wisata adalah memperbanyak homestay yang menyatu dengan rumah penduduk, sehingga para wisatawan dapat tinggal lebih lama di kawasan Waduk Kedung Ombo. Adanya homestay membuat wisatawan dapat melihat dari dekat kehidupan sehari-hari masyarakat, dan bahkan menjalani kehidupan seperti penduduk lokal, selang beberapa waktu. 


Sumber :
·         Wikipedia
·         http:waduk-kedung-ombo-sragen.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar